Cara semai benih dengan mudah pada hidroponik

Cara semai benih pada hidroponik tentunya akan menentukan kualitas dari hasil panen. Dalam bercocok tanam, ini merupakan langkah awal untuk mempersiapkan bibit atau benih unggul. Namun, bibit unggul saja tidak cukup jika dalam perlakuan saat proses penyemaian kurang bagus, maka akan mengakibatkan hasil tanaman yang kurang bagus baik dari segi pertumbuhan maupun hasil.

Begitu juga pada hidroponik, dimana proses semai pada hidroponik adalah merupakan langkah awal untuk mendapatkan bibit unggul. Berikut ini cara semai benih pada hidroponik yang saya dapatkan dari Bapak Rony Tanumihardja rumah hidroponic.

Cara semai benih

  1. Siapkan rockwool khusus untuk hortikultura (jangan gunakan rockwool untuk insulasi/peredam) sebagai media tanam. Potong dengan ukuran 2,5 x 2,5 x 2,5 cm dengan menggunakan mata gergaji besi atau pisau yang bergerigi dengan gerakan mengiris supaya mendapatkan hasil potongan yang rapi (lihat gambar 1 dan 2)
    Gambar 1Gambar 2
  2. Langkah berikutnya adalah merendam rockwool selama kurang lebih 24 jam. Hal ini dimaksudkan untuk menetralkan kadar pH. Jika sudah, buang air sisa rendaman dan tiriskan rockwool.

  3. Letakkan rockwool basah tadi pada wadah semacam nampan.
  4. Saat meletakkan rockwool pada wadah, upayakan sisi rockwool yang mudah terbelah menghadap keatas. Hal tersebut berguna agar akar benih mudah untuk berkembang.
  5. Jika sudah, maka rockwool sudah siap dipergunaan untuk proses semai benih.
  6. Sebelum meletakkan benih pada rockwool, buatlah lubang pada rockwool menggunakan tusuk gigi dengan kedalaman maksimal 3x ukuran benih.
  7. Letakkan benih pada rockwool. Gunakan tusuk gigi yang sudah dibahasi untuk mengambil benih yang berukuran kecil.
  8. Letakkan benih pada lubang yang sudah dibuat pada rockwool tadi. Perhatikan jumlah benih yang diletakkan pada 1 potongan rockwool. Untuk tanaman dengan postur tinggi seperti bayam dan kangkung, 1 potong rockwool dapat diisi dengan 6 atau lebih benih. Sedangkan untuk tanaman dengan postur melebar, cukup 1 benih dalam 1 rockwool.
  9. Pastikan benih tidak terbenam terlalu dalam maupun terlalu dangkal.
  10. Jika semua potongan rockwool sudah terisi dengan benih, tutup semaian dengan plastik hitam atau bahan lainnya yang tidak tembus cahaya dan simpan ditempat yang gelap.
  11. Dalam waktu kurang lebih 24 jam, benih akan mulai pecah / srout (tergantung merk dan kualitas benih). Kecepatan sprout ini sangat tergantung pada kualitas benih. Tak perlu menunggu hingga semua benih benar-benar pecah. Jika sudah ada 1 -2 benih yang sudah pecah, segera buka penutup nya dan kenakan pada sinar matahari. Jangan lupa untuk selalu menjaga kelembapan rockwool dengan cara semprotkan air pada rockwool menggunakan sprayer secara berkala atau genangi wadah dengan air.
  12. Jika semua hal tersebut dilakukan dengan benar, maka tidak akan ada benih yang mengalami etiolasi (tumbuhan kekurangan cahaya). Hal ini biasanya ditandai dengan postur benih yang menjadi kutilang (Kurus, Tinggi langsing).
  13. Jika bibit sudah berdaun 3 atau 4, atau sudah berumur sekitar 10 hari sejak pecah, maka semaian sudah siap untuk dipindahkan ke sistem dan diberi nutrisi.
Image credit from Facebook Ronny Tanumihardja

Demikianlah cara semai benih pada hidroponik. Jika dilakukan dengan cara yang benar, maka hasil semai benih akan menghasilkan bibit unggul yang tentunya akan meningkatkan hasil panen. Selamat mencoba.....

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Cara semai benih dengan mudah pada hidroponik

0 komentar:

Posting Komentar